Jumat, 24 Januari 2014

Lunch at Rumah Makan Trio


Beberapa minggu lalu temen gw ngomongin restoran trio. Resto jadul yang menjual chineese food. Dy ngajakin kapan2 makan kesana, akhirnya baru minggu lalu kesampean untuk nyoba resto ini.

Pertama datang langsung disodori menu yang memakai dua bahasa. Bahasa cina dan indonesia. Karena gue sudah sarapan dan ga terlalu lapar, kita tidak memesan terlalu banyak.

Akhirnya kami memesan empat macam menu. Nasi goreng kepiting, mun tahu, bistik lidah sapi dan baby kailan polos. Semua makanan disajikan di piring seng jadul.

Nasi goreng kepiting (50K), rasanya lumayan. Cuma kepitingnya aja yg ga keliatan. Kecil-kecil banget, yaiyalaaah.

Mun Tahu (40K), Rasanya standar saja, seperti di resto2 chineese lainnya

Baby kailan polos(25K), menurut dimasak dimasaknya terlalu matang. Dan ga tau kenapa gw dan temen2 gw ngerasa ini bukan kailan,tapi sayuran lainnya. Karena kematengan bgt jadi males makannya

Bistik lidah sapi (65K), nunggu bistiknya lama banget. Penampilannya khas bistik jadul. Lidahnya digoreng tepung. Disajikan dengan buncis dan wortel rebus, juga kentang goreng, untuk sausnya pakai saus botolan yang asam dimasak dengan campuran maizena eehingga agak kental.

Total kerusakan untuk 4 makanan, 1 nasi putih dan 4 minuman Rp 217,500. Harga standar untuk makan bertiga. Tapi kalau lihat di menu,harga beberapa makanan overpriced dibanding harga makanan di resto lain yang lebih baik. Mungkin karena yang dijual oleh resto ini adalah suasana jadulnya. 

Selesai makan setiap customer diberi satu handuk hangat untuk lap tangan. Jadi kesimpulannya,lumayan, ga buruk dan ga enak2 amat juga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar